Kamis, 17 Maret 2011

Merespon Ilustrasi Ario: Gara-gara Lidah Buaya

Pada suatu hari ada ilustrator kondang main ke Reading Lights Writer Circle, namanya Ario Anindito. Dia didaulat bikin gambar untuk direspon peserta RLWC. Dan dia ngebuat gambar ini:


... dan Dea ngebuat ceritanya:

Swasti mengurut dada. Salah meramu shampo membuat rambutnya sehat secara berlebihan, di luar batas kewajaran.


“Katanya pakai lidah buaya ...”
“Tumbuhan lidah buaya, Swasti, bukan lidah buaya binatang !”

“Kamu nggak bilang ...”

“Semua orang juga tau kalau rambut tak mungkin dicuci dengan lidah buaya binatang !”

Begitu kira-kira obrolan Swasti dengan Rudal Hadisuwarnal, penata rambut paling tersohor di kota tempat Swasti tinggal. Beberapa waktu yang lalu, Swasti memang sempat mengeluhkan rambutnya yang rontok dan pecah-pecah.

“Coba lidah buaya, deh, Swas, itu bikin rambut jadi kuat,” saran Rudal.
“Kamu yakin ?” Swasti minta kepastian.
“Yakinlah apa yang dikatakan Rudal,” sahut Rudal sambil tersenyum.


Maka demikianlah. Swasti pergi ke rawa-rawa mencari buaya. Demi keindahan rambutnya, dengan gagah berani ia bertarung melawan seekor buaya besar dan liar, membunuhnya, menebas lidah Si Buaya, lalu menumbuknya untuk dijadikan shampo.
Setelah ramuannya rampung, tanpa menunggu lebih lama, Swasti segera mencuci rambutnya di sungai. AJAIB ! Setelah itu rambut Swasti tumbuh semakin panjang dan semakin panjang lalu menjulur liar ke mana-mana; menebang pohon, menyambar ranting, bahkan mencabut paksa hiasan ukir di sebuah toko cinderamata. Kepala Swasti menjadi berat. Bukan hanya karena rambutnya yang lebih ganas daripada tanaman rambat, tapi juga karena semua benda yang tersangkut di sana dan pandangan sinis orang-orang yang merasa terganggu dengan aktivitas rambutnya. Ketika Swasti meminta pertanggungjawaban Rudal pun, Rudal lepas tangan, “Itu salah kamu sendiri, Swastika, karena kebodohanmu !”

Meski dipotong, rambut Swasti akan segera memanjang kembali. Ia menjalar dan menjulur, menciptakan masalah baru setiap menitnya. Swasti akhrinya mengerti, satu-satunya kemungkinan adalah belajar berdamai dan menerima. Bukan sekedar lidah buaya, Swasti telah terjebak pada lidah buahaya. Rambut Swasti tumbuh kuat dan sehat. Melilit dan merambat. Entah kapan ia akan lelah berulah. Swasti mengurut dada. Salah meramu shampo membuat rambutnya sehat secara berlebihan, di luar batas kewajaran.

***

Nah. Ternyata, gambar itu adalah sketsa cover "9 Dari Nadira"-nya Leila.S Chudori. WAKWAW. Ini dia, gambar Ario setelah jadi cover :

gambar ini Dea rampok dari sini


... dan ternyata cerita Dea sungguh beda sama buku aslinya ... *grin*

Peace, Mbak Leila ... ^_^ v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar