Mau tau isi tas ini ?
Ini dia:
Semua cerita di buku itu satu seri. Ditulis dari Dea kelas 6 SD sampe SMA. Seperti kebanyakan remaja, Dea juga suka nyeritain keidupan impian Dea. Di sini ada tokoh-tokoh idola seperti Kenny G, MacGyver, Jodie Foster, keluarga Seaver Growing Pains, keluarga Tanner Full House …
Cumanya, kalo biasanya mimpi remaja deket sama percintaan, Dea boro-boro. Nah. Kalau nggak ada percintaan, ini cerita apa? Kok love-love-an?
Sebelum ada Toy Story, sebenernya Dea udah pernah bikin cerita tentang mainan yang ngerasa kesepian dan dilupain. Cerita ini ditulis dari sudut pandang Love, boneka beruang yang ketumpuk-tumpuk di gudang. Dulunya dia punya Papa Danny, salah satu tokoh di serial Dea. Endingnya, pas beberes gudang Si Love ditemuin lagi dan dirawat sama Judy, keponakannya Papa Danny.
Impian masa remaja Dea, sebuah keluarga yang besaaaaar … sekali. Sembilan belas bersepupu plus orangtua yang profesinya varian tapi musikal semua. Ada opa yang veteran perang dunia, oom yang masih muda, anak adopsi yang ditemuin di jalan, berikut temen-temen yang aneh-aneh. Ada keluarga Indian (besar juga) yang ke mana-mana selalu naik kuda, kakak-adik yang orangtuanya udah cerai tapi ngerasa bahagia karena setelah cerai orangtuanya nggak berantem lagi, kakak-beradik kulit hitam, anak kembar laki-perempuan, daaaan banyak lagi. Sebenernya orang pasti pusing baca serial ini karena tokohnya banyak banget. Lebih banyak daripada penduduk ibu kota … hehehe …
Ceritanya pun macem-macem. Mulai dari yang nggak penting seperti perang kentut menjelang tidur, yang agak serius tentang rasisme dan kematian, yang ringan-ringan hangat seputar persahabatan dan keluarga, sampe yang imajinatif seperti diculik duyung dan mulangin liliput yang terdampar di negeri manusia. Ngebaca cerita-cerita itu lagi bikin Dea ketawa-ketawa sendiri. Agak malu karena logika dan bahasanya berantakan banget. Deskripsi dan interaksi tokohnya banyak yang nggak pas. Risetnya kacau. Karakternya nggak kuat (terutama karena kebanyakan itu). Dan beberapa cerita terlalu jump to conclusion.
Ngomong-ngomong soal jump, ini ada selingan nggak penting. Chiki was jumping to the stories:
Buku tulis itu hadiah dari Chiki. Karena bukunya tipis banget, di situ cuma ada dua cerita. Salah satunya tentang anak perempuan sakit kanker yang optimis dan suka nyanyiin “A Dream is a Wish Your Heart Makes” – nya Cinderella. Pas baca cerita itu Dea jadi inget Ibu Dian Syarief, penyandang lupus dan founder Syamsi Dhuha Foundation yang bukunya dalam proses. Sekarang lagi diedit. Doakan segera terbit, ya … =)
Ada bagian teks di lagunya Michael Franks, “Feathers from an Angel’s Wing” yang Dea rasa cocok sama penulisan serial panjang ini.
All of them feathers
From an angel’s wing
Serial ini nggak akan pernah diterbitin. Tapi mereka ngebentuk gimana Dea nulis sekarang. Beberapa cerita yang Dea tulis kemudian, berangkat dari situ. Ada cikal bakal tokoh di tulisan-tulisan Dea sekarang juga. Dan pengalaman nulisinnya sangat menyenangkan. Dulu dua sepupu Dea, Karen dan Astri, suka nyumbang ide, ngebantuin riset, ngeprint dan ngejilidin jadi begini:
karena mereka berdua juga tokoh di serial ini… hehehe …
Sekarang, cerita-cerita itu Dea kemas di satu tas. Dea ngelanjutin perjalanan dan selalu ngebawa esensi mereka di punggung. The angel’s wing will take me to an unknown but exciting place. I just believe the path and follow it.
Now I know
Now I know the destination’s there
If I want it
Now I see
Now I see the Path (if I can only stay on it)
My history has made me the man I am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar