Ini yang ditulis Jin Zombi Rukmunal Hakim di
undangan pernikahannya:
Dedicated to:
Sundea dan Fauzie
Teman yang tidak pernah terlalu
dekat, tapi tidak pernah terlalu jauh
Ada tanpa dipaksa, dan berlalu tanpa
terburu-buru.
Pertemanan Hakim dan Dea memang
agak-agak unik. Dibilang deket ... nggak juga. Dibilang nggak deket ... ya
nggak juga. Kami nggak terlalu sering hang out bareng. Nggak pernah saling
nyari juga ketika salah satu butuh curhat atau ditemenin. Kami bisa dengan
entengnya ngobrol hal-hal personal secara dalem kalau kebetulan ketemu. Tapi
kalau abis itu nggak ketemu lagi juga ya udah aja. Kami nggak ngerasa perlu
saling ngabarin secara khusus kalau ada perkembangan penting di idup kami.
Nggak ada kebiasaan umum persahabatan yang kami jalanin, kecuali tetep tulus
dan apa adanya ke satu sama lain.
Kami kenal sekitar 2,5 taunan yang
lalu. Ceritanya waktu itu Dea mau dateng ke pameran Kopi Keliling di Jakarta,
tapi nggak ada temen berangkat bareng dari Bandung. Tau-tau aja Rensi, salah
satu temen ilustrator kami dari Jakarta, nyaranin Hakim dan Dea berangkat
bareng. Dengan entengnya kami nyambut ide Rensi. Besoknya kami baru kenalan
persis sebelum berangkat sama-sama (tepatnya Dea nebeng Hakim) ke Jakarta.
Sesederhana itu. Padahal sebelumnya kami saling tau aja enggak :)))
Sejak pertama banget kenal, Hakim langsung kerasa
seperti temen lama. Dia nggak terlalu banyak ngomong dan suka nggak ketebak
juga apa yang ada di pikirannya, tapi -- walaupun nama dia Hakim -- Dea nggak
pernah ngerasa takut dihakimin kalau sekali-sekali bersikap agak menyebalkan di
depan dia.
Mulai awal taun yang lalu kami
berkolaborasi bikin Zodiak Gembira. Proyek ini kami kerjain tanpa target dan
ambisi apa-apa. Biarpun udah kerja bareng, bentuk pertemanan kami pun tetep
begitu-begitu aja; jarang in touch, jarang curhat, dan kami tetep sibuk dengan
idup kami masing-masing. Lucunya, Zodiak Gembira seperti punya auto pilot untuk
konsisten jalan terus dan berkembang dengan sendirinya.
Artwork Zombi untuk Nindya Lubis |
Bulan April kemaren, Zodiak Gembira
diundang ke Sarah Sechan Show di NET TV. Kami berangkat dengan blah-bloh. Kami nggak
pernah nyangka proyek senang-senang ini bisa “berenang” sampai ke sana. Dalam perjalanan menuju Jakarta, kami ngobrol
banyak banget. Tentang passion, tentang ide karya terbaru, tentang definisi
pertemanan, tentang cara ngejalanin idup, sampai akhirnya Hakim ngasih tau
sesuatu.
“De, jangan kasih tau siapa-siapa
dulu, ya. November ini gua nikah. Sebentar lagi, ya?”
“Woah … selamat! Lu juga jangan
kasih tau siapa-siapa. Gua nikah Mei ini. Tapi gua nggak ngomong ke terlalu
banyak orang karena nikahnya di gereja aja. Lu dateng, ya …”
“Wah! Selamat! Lu sebentar lagi
banget malah! Iya, nanti gua dateng”.
Abis itu kami sempet flash back. Kami
inget jauh sebelum hari itu -- sebelum punya pacar -- kami pernah ngobrol cukup
serius tentang pasangan idup. Masing-masing kami nggak ada yang terlalu ngotot
tentang itu. Kami nggak pasang target apa-apa. Nggak taunya, aliran yang kami
ikutin tanpa perlawanan malah nganter kami ke orang-orang yang hari ini jadi pasangan
idup kami masing-masing.
“Apa yang bikin lu yakin sama Ririe?”
Dea nanya ke Hakim.
Hakim ngejawab dengan sederhana, “Rasanya
dia yang paling pas aja. Jadi langsung gua ajak nikah”.
Hari Sabtu 29 November 2014, Dea
dateng ke nikahan Ririe dan Hakim. Ngeliat mereka berdua rasanya seneeeeng
banget. Dea nggak pernah ngeliat Hakim natap perempuan sesayang dia natap Ririe
hari itu. Hakim punya banyak temen main perempuan, tapi justru karena itulah jadi
jelas keliatan kalau cuma Ririe yang dapet perlakuan spesial. Ririe bisa bikin
Hakim nunjukin segala kualitas terbaiknya. Kenapa? Karena cuma Ririe yang tau “kuncian”-nya
Hakim. Hari itu Dea jadi sadar kalau pernyataan “rasanya dia yang paling pas”
nggak sesederhana kedengerannya.
Lao Tzu pernah bilang:
“Stop leaving and you will arrive.
Stop searching and you will see.
Stop running away and you will be found.”
kayaknya ucapan terima kasih ini punya nilai filosofis, deh |
Dea tau Hakim udah nemuin partner paling pas untuk nempuh perjalanan
panjang menuju laut. Seseorang yang nyaman ngalir bersama Hakim, dan bikin
Hakim pun nyaman ngalir tanpa tersumbat. Pasangan yang tawanya seger dan lincah
seperti gemericik air sungai. Tawa yang Hakim suka banget. Tawa yang bikin dunianya Hakim tenang dan meriah sekaligus.
Rukmunal Hakim dan Ririe Cholid, selamat nempuh perjalanan bersenang-senang, ya. Salam
buat ikan yang lucu-lucu, bunga yang cantik-cantik, rumput-rumput seger, kaki-kaki yang nyebrangin
sungai, dan hal menarik apapun yang kalian temuin di sepanjang jalan.
Inget baik-baik selama kalian mengalir bersama. Sebesar apapun batunya, jangan
pernah takut nabrak batu kali. Be sure about this:
Nggak pernah ada air yang jadi luluh lantak karena ketabrak
batu kali :D
Ririe dan Hakim. foto dipinjem dari Wickana |
iklan: setiap bulan Zodiak Gembira hadir di rubrik Costellation Th!ngs Magazine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar