Dea lupa lagu itu judulnya apa, dinyanyiin sama siapa, yang pasti pas Dea ke gereja kemarin secuplik kalimatnya jadi hal yang paling Dea inget sepanjang kebaktian. Dia yang sepenggal ngebangun visualisasi utuh di kepala Dea, ngalir sampai ke perasaan.
Sayap di lagu itu luasss … dan putih. Dia empuk seperti bantal dan dilapisin bulu-bulu yang selembut selimut bayi. Dea adalah makhluk sebesar botol susu. Berdiri di tepi meja setrika, deket tempat jemuran.“Mau ke mana, Dea?” tanya pemilik sayap itu. Dea nggak bisa ngeliat muka-Nya karena sayap itu luas sekali dan Deanya kecil sekali. “Mau jalan-jalan aja, -Mu,” saut Dea. Pemilik sayap yang mungkin bernama –Mu itu ngerengkuh Dea. Bulunya sejuk seperti seprai yang baru diganti. Dea yang kepanasan karena kelamaan deket-deket setrika ngerasa adem.
Kami pun terbang. Karena sayap itu ngatup, Dea nggak bisa ngeliat apapun yang ada di luar. Tapi rasa tentram bikin Dea percaya aja.
Semakin tinggi kami mengudara, suhu semakin rendah. Tapi bulu yang tadinya dingin justru semakin anget. Dea yang kecapean berdiri deket meja setrika jadi terkantuk-kantuk. Sebelum akhirnya ketiduran, seperti anak-anak yang berorientasi ke orangtuanya, Dea berdoa di dalem hati, “Suatu saat Dea juga pengen punya sayap kayak –Mu... Amin …”
Kebaktian berlangsung kayak biasa. Khotbahnya tentang pokok-pokok anggur. Dea ngedengerin, tapi nggak konsen-konsen amat karena potongan lagu tentang –Mu terngiang-ngiang terus di kepala Dea. Sekilas Dea nengok ke Iyuz, temen yang ke gereja bareng Dea. Dia yang katanya baru tidur satu jam keliatan terkantuk-kantuk. “Coba kalo ada sayap –Mu. Tidurnya pasti tambah nyenyak,” batin Dea sambil senyum-senyum sendiri.
Eh … tapi siapa tau saat itu Iyuz justru lagi ada di dekap sayap –Mu ? Dea nggak bisa liat aja. Mungkin Iyuznya juga nggak bisa. Kan –Mu besar sekali dan kami berdua kan cuma makhluk sebesar botol susu …
“… menembus awan kelabu, pandang kemuliaan-Mu …”
Lalu seperti apa bentuk kemuliaan -Mu ?
Iyuz, it was good to have a Sunday service with you; inspiring in its way … hehehe …. thank’s, ya …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar