Jumat, 06 Maret 2015

Pink Elephant and Lemonade*

Dear Jessie, hear the laughter 
running through the love parade*





Jessica Kecil tampak kebingungan ketika masuk ke ruang lesnya. Meja yang biasanya cuma satu tau-tau jadi ada dua. 

"Kok berubah? Aku duduk di mana?" tanya Jessica
"Di mana aja," saut Ikan Paus.

Ngedenger jawaban Ikan Paus, Jessica siap-siap naik ke atas piano. Ngeliat kelakuan murid gitarnya, Ikan Paus langsung nahan.

"Eh ... jangan di situ. Nanti pianonya rusak ..."
"Oh," Jessica nggak jadi naik ke atas piano, "Tapi kalau Ekek sih kayaknya nggak apa-apa, ya?"
"Siapa Ekek?" tanya Ikan Paus.

Ok. Pertama-tama, Dea cerita sedikit tentang Jessica Kecil. Jessica adalah salah satu murid les Ikan Paus. Umurnya kira-kira baru 6 atau 7 taun. Sejak dua taunan yang lalu, dia les gitar. Kenapa gitar? Karena katanya, dia nggak mau sama sama kakaknya yang les piano. Ini adalah alesan yang jarang banget dipilih anak seumur dia. Soalnya biasanya anak seumur Jessica justru selalu kepengen ikut-ikutan kakaknya. 

Sejak mulai les, Jessica udah banyak nunjukin bakat-bakat ajaib. Dia suka main sumput-sumputan sama Ikan Paus. Gaya main gitarnya juga kayak gaya orang main kecapi (di konser murid pun dia main gitar dengan cara itu). Dan yang paling konsisten adalah kebiasaan gambar-gambarnya. Dia selalu dateng les dengan alat gambar dan alat mewarna lengkap.

Baiklah. Sekarang kita kembali kepada Si Ekek. Untuk ngejawab Ikan Paus, Jessica ngegambar ini (dia nggambar ini tanpa contoh sama sekali, lho):



"Ekek itu boneka pingu aku," jelas Jessica.
"Ooo. Terus kenapa namanya Ekek?" tanya Ikan Paus.
"Soalnya pingu kan bunyinya 'Ekek-ekek-ekek', gitu ..."
Ikan Paus ketawa.

Selanjutnya, seperti biasa, acara les gitar Jessica di-mix-and-match dengan adegan gambar-gambar. Jessica nggambar pohon yang bergaris-garis seperti garis paranada, dan bikin not-not warna-warni yang serupa buah-buahan. Di bawahnya ada anak perempuan kecil yang nangkepin not yang jatoh. Tapi di atas pohon lagi-lagi ada Ekek dan igloo-nya.



"Ini notnya diambil-ambilin juga sama Ekek, buat disimpen di rumahnya ..." 

Jessica bersama Pingslap, boneka pinguinnya Ikan Paus

Waktu Ikan Paus cerita dan nunjukin gambar-gambar Jessica, Dea ketawa-ketawa sekaligus takjub. Ini gambar Jessica yang lain hari itu:



Dan ini kakaknya Ekek yang katanya namanya Es Batu:



Dan ini gambar not balok Jessica edisi Natal. Pohon Natalnya pohon kelapa karena di pantai:


Jessica Kecil ngingetin Dea sama salah satu lagu favorit Dea, "Dear Jessie". Waktu baru hampir jadian sama Ikan Paus, ini lagu pertama yang Dea kirim ke Ikan Paus untuk nyeritain kayak apa dunia Dea sehari-hari. Nggak lama setelah itu, kami jadian. Abis itu, muncullah "Jessie" yang tampak representatif banget sama Jessie Kecil di "Dear Jessie". 

Ride the rainbow to the other side
Catch a falling star and then take a ride
To the river that sings 
And the clover that brings good luck to you, 
It's all true*


Dea nggak pernah bener-bener sadar kemiripan Jessica Kecil dan Dear Jessie, sampai setelah nikah. Sejak beberapa bulan yang lalu, Jessica Kecil akhirnya jadi topik obrolan Ikan Paus dan Dea setiap minggu. Ikan Paus suka ngirim foto gambaran Jessica dari tempat les, dan sesekali kami ngebahas gambar itu sambil ketawa-ketawa bersama. Misalnya gambar not E ini:




Meskipun dibuat dalam gambar-gambar yang ajaib, Jessica Kecil ngerti banget prinsip partitur, lho. Dia cerdas banget, ya?

Candy kisses and a sunny day
Dear Jessie, see the roses 
Raining on the love parade*

Segala peristiwa yang terjadi dan lagu kesukaan Dea ini selalu ngingetin Dea lagi dan lagi. Idup itu penuh dengan kejutan lucu. Setiap hari. Itu sebabnya, sebenernya kita nggak bisa lama-lama ngerasa bosen :D

Like a fountain of gold you can never grow old
Where dreams are made, your love parade*


Nah. Kalau ada yang mau denger, ini lagu "Dear Jessie":


 




*dicuplik dari lirik lagu "Dear Jessie"
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar