Bukan! Ini bukan Rhoma Irama. Waktu nonton film ini awalnya Dea juga tersesat. Karena Ikan Paus dan Dea bercita-cita bikin lagu dangdut, waktu liat ada film "Cinta Kembar" produksi Rhoma Film di tv, kami nonton.
Nah. Berhubung mas-mas ini adalah pemeran utamanya, ceritanya berprofesi sebagai biduan, suka pake baju yang kancingnya dibuka beberapa dan berbulu dada, pacarannya lari-lari di taman sambil nyanyi-nyanyi, meskipun dia namanya Deddy, bukan Rhoma, Ikan Paus dan Dea langsung yakin kalo beliau pasti Rhoma Irama di masa muda. Sampe... tau-tau ada adegan Rhoma Irama yang asli muncul dan ngasih nasehat tentang ngehormatin orangtua ke Deddy dan partner bermusiknya. Di situlah Ikan Paus dan Dea baru ngeh, "Eh ... lha ...lho ... kok ... bukan tho..." Baru tau kalau nggak semua produksi Rhoma Film pemeran utamanya Rhoma Irama. Dia punya apprentice juga ternyata.
Inti ceritanya sih tentang Deddy dan partner bermusiknya yang pengen jadi bintang dangdut. Awalnya lagu mereka ditolak terus sama Soneta Record, tapi mereka tetep berusaha. Konflik lainnya, pacar mereka ternyata kembar. Terjadilah kekusutan karena Deddy ngira pacarnya selingkuh sama partner bermusiknya. Jadi dia emo-emo gitu. Padahal karirnya lagi mau naik karena lagu mereka akhirnya diterima sama Soneta Record.
Di film ini Rhoma Irama nggak bawa-bawa Ani. Dia cuma muncul sebagai Deus ex Machina. Pas Deddy dan partnernya berantem sama orang di jalan, tau-tau mobil Bang Rhoma lewat. Bahkan pas Deddy emo karena miss understanding sama pacarnya, mobil Bang Rhoma bisa lewat di depan rumah mereka. Selain itu Bang Rhoma ikut nyanyi-nyanyi di film ini, bahkan ada adegan konser Rhoma Irama juga. Agak lieur sih. Lumayan banyak adegan yang nggak efektif dan peran yang nggak perlu-perlu amat. Tapi Ikan Paus dan Dea tetap senang nontonnya karena banyak yang bikin ketawa. Seperti misalnya setelah film selesai, kami membahas.
"Eh, tadi temennya Deddy namanya siapa?" Dea nanya.
"Hah? Siapa, ya? Kayaknya nggak disebut di film..." saut Ikan Paus.
"Masa? Disebut sih tadi sekilas-sekilas. Siapa, ya?"
Temen-temen, pernah nggak kalian nonton film yang pemeran pembantu utamanya bener-bener terlupakan siapa namanya? Bukan sengaja nggak disebut, tapi terlupakan.
Paginya, googling-lah Dea tentang film ini. Ternyata kedua pemeran utama di "Cinta Kembar" memang adik-adiknya Rhoma Irama: Deddy Irama dan Herry Irama (Ooo ... Herry. Ok). Di film itu Rhoma ceritanya memang kakak mereka, tapi nggak ada penjelasan yang terlalu clear juga soal itu. Jadi kita mana tau yak? Yang jelas di film itu Rhoma Irama udah bintang dangdut dan diidolain Deddy dan Herry. Kalau kita nggak tau Rhoma kakaknya ... tapi dia suka muncul-muncul di keidupan Deddy dan Herry ... selalu sebagai solusi masalah pula ... kita bisa mikir jangan-jangan ... ia hanyalah ... halusinasi. Bubur dong. Halusi nasi.
Lepas dari banyaknya adegan yang nggak perlu, hal-hal yang nggak masuk akal, dan konflik yang selalu terlalu cepet kelar cuma dengan kehadiran Bang Rhoma, tokoh-tokoh di film ini -- kecuali Bang Rhomanya -- lumayan manusiawi. Mereka nggak selamanya bijaksana, bisa marah, kalau ditantangin berantem ya kepancing juga, dan si kembar yang dipacarin Deddy dan Herry keliatan memang beda sifat. Yang pacarnya Deddy lebih mellow, sementara yang pacarnya Herry lebih metal. Yang pacarnya Deddy kursusnya Bahasa Inggris, yang pacarnya Herry kursusnya karate. Mereka -- yang diperanin Lulu dan Lili Erfan -- kembar identik. Di film itu pun beberapa kali hadir pake baju yang sama. Tapi kadang-kadang kita bisa ngebedain mereka berdua lewat gesturnya.
Anyway, di sepanjang film adegan favorit Dea adalah adegan beli martabak. Setelah pacarnya Herry beli martabak, tau-tau dateng figuran yang perannya cuma bilang gini:
"Bang, martabaknya sepuluh..."
SEPULUH???? Sungguh jumlah yang fantastis. Satu aja udah bisa dimakan sekeluarga plus plus!
gambar diambil dari sini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar